Jumat, 12 Februari 2010

PHYSIC INFO

Antara 16 juli dan 22 juli 1994, pecahan-pecahan dari sebuah komet berukuran 23 kilometer bertumbukan dengan planet JUPITER. Namun, energi yang dilepaskan pada tiap tumbukan ekuivalen dengan lebih dari 10 pangka 14 TON TNT, pecahan-pecahannya mempunyai momentum yang lebih kecil dibandingkan dengan planetJUPITER, sehingga tidak ada efek yang berarti pada orbit planet.....

Selasa, 09 Februari 2010

Reaksi kimia yang terjadi ketika memasak nasi?

Jawaban:
Dr. Fred Shih di USDA-ARS Rice Research Unit bersedia menjawab pertanyaan di atas.

Saya mungkin terlalu menyederhanakan permasalahan, tapi izinkan saya mencoba:

(Gambar Kanan Struktur butir beras). Atas izin Institut Pati Internasional.

Karena beras mengandung sekita 90% pati, inti dari memasak nasi adalah reaksi pati dalam air ada suhu tingi. Granul pati menyerap air, dan mengembang ketika panas dilanjutkan. Ketika pada suhu tertentu (disebut sebagai suhu gelatinisasi) tercapai, dinding sel granul memecah dan pati menjadi kental (gelatin). Ini adalah inti yang terjadi selama proses memasak nasi. Ada dua jenis pati dalam beras, amilsa dan amilopektin. Beras berbulir panjang kaya akan amilosa, sedangakan bulir pendek kaya akan amilopektin. Sifat-sifat nasi yang yang matang sangat beragam, tergantung pada jenis beras atau rasio kandungan amilosa dan amilopektin dalam pati. Jadi, seperti yang kita ketahui, ketika telah matang, beras berbulir panjang tidak terlalu lengket bila dibandingkan dengan beras berbulir pendek.

Selain dari pati, adalah kandungan karbohidrat, beras juga mengandung sejumlah protein dan serat. Sebagai kandungan gizi dalam beras, umumnya mereka terdapat pada lapisan luar butir beras yang disebut dedak (kulit padi). Sayangnya, dedak ini nyaris dihilangkan semua pada proses penggilingan. Inilah mengapa kita harus mengkonsumsi beras coklat (beras dengan kulit padi) bukan beras yang digiling.

chem-is-try.org

Bahan Pengubah Warna yang Cepat Memacu Peningkatan Kualitas Kaca Mata Hitam

Para peneliti di Jepang melaporkan adanya pengembangan baru yang disebut bahan “photochromic” yang merubah warna ratusan kali lebih cepat dari pada bahan konvensional saat terekspos pada sinar. Pengembangan ini dapat mengarahkan pada cakupan luas dari produk baru termasuk meningkatkan kualitas kaca mata hitam, komputer yang lebih bertenaga, hologram dinamis, dan bidang medis yang lebih baik, kata peneliti.

Pada studi barunya, Jiro Abe dan para koleganya menerangkan bahwa bahan photochromic paling terkenal dengan lapisan tidak tembus pandang yang ditemukan di kebanyakan lensa – lensa kaca mata hitam mahal, yang berubah warna saat terekspos pada sinar matahari. Dalam beberapa tahun, para peneliti telah menyelidiki kemungkinan penggunaan bahan yang tidak biasa tersebut untuk penyimpanan data optikal pada komputer dan sebagai “molecular switches” untuk pengiriman obat – obatan yang lebih terkontrol. Bahan photochromic konvensional, bagaimanapun juga, cenderung secara relative lambat beraksi (sepuluh detik sampai beberapa jam) dan tidak stabil, yang menghambat penggunaan mereka untuk kebanyakan aplikasi yang maju, jelas para ilmuwan.

Para ilmuwan menjelaskan pengembangan bahan photochromic yang unik ini yang menunjukkan Kolorisasi yang sangat instan terhadap pencahayaan pada sinar ultraviolet dan kehilangannya dalam waktu sepuluh milidetik saat sinar dimatikan. Kecepatan dekolorisasinya seribu kali lebih cepat dari pada bahan konvensional. Bahan ini juga lebih stabil dan tahan lama, catat mereka. Dalam studi di laboratorium, para ilmuwan menunjukkan bahwa bahan baru secara instan dapat merubah dari tanpa warna menjadi biru dimana keduanya dalam bentuk padatan dan larutan saat mereka mengekspos molekul – molekul ke sinar ultraviolet, dan kembali secara cepat pada bentuk tanpa warna saat sinar dimatikan.

Pengembangan ini membuka pintu pada teknologi futuristik “dengan pengubahan kecepatan yang tidak terbayangkan sebelumnya dan kestabilan yang menajubkan,” catat artikel tersebut.

Senin, 08 Februari 2010

KilAs fisiKa

Untuk mencapai suatu keseimbangan antara inersia dan gravitasi, satelit harus bergerak pada suatu kecepatan yang tepat. Kalau satelit bergerak terlampau cepat, inersia mengalahkan gravitasi dan stelit itu akan meninggalkan orbit. Perhitungan kecepatan yang akan mendorong suatu satelit keluar dari orbit bumi yaitu kecepatan lepas, memainkan peranan penting dalam meluncurkan pesawat penjajak ANTARIKSA. Apabila satelit itu terlampau lambat, gravitasi akan mengatasi inersia dan setelit itu akan terjun ke BUMI.

Sabtu, 06 Februari 2010

Karbonmonoksida dan Dampaknya terhadap Kesehatan


Karbonmonoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah -129OC. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara, berupa gas buangan. Di kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses biologi dan lain-lain.

Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah (hemoglobin) :

Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)

Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)

Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak 30 ppm apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing dan mual. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap tubuh manusia ternyata tidak sama dengan manusia yang satu dengan yang lainnya.

Konsentrasi gas CO disuatu ruang akan naik bila di ruangan itu ada orang yang merokok. Orang yang merokok akan mengeluarkan asap rokok yang mengandung gas CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm yang kemudian menjadi encer sekitar 400-5000 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang tinggi didalam asap rokok menyebabkan kandungan COHb dalam darah orang yang merokok jadi meningkat. Keadaan ini sudah barang tentu sangat membahayakan kesehatan orang yang merokok. Orang yang merokok dalam waktu yang cukup lama (perokok berat) konsentrasi CO-Hb dalam darahnya sekitar 6,9%. Hal inilah yang menyebabkan perokok berat mudah terkena serangan jantung.

Pengaruh konsentrasi gas CO di udara sampai dengan dengan 100 ppm terhadap tanaman hampir tidak ada, khususnya pada tanaman tingkat tinggi. Bila konsentrasi gas CO di udara mencapai 2000 ppm dan waktu kontak lebih dari 24 jam, maka kana mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas yang ada pada lingkungan terutama yang terdapat pada akar tanaman.

Gas CO sangat berbahaya, tidak berwama dan tidak berbau, berat jenis sedikit lebih ringan dari udara (menguap secara perlahan ke udara), CO tidak stabil dan membentuk CO2 untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. CO berbahaya karena bereaksi dengan haemoglobin darah membentuk Carboxy haemoglobin (CO-Hb). Akibatnya fungsi Hb membawa oksigen ke sel- sel tubuh terhalangi, sehingga gejala keracunan sesak nafas dan penderita pucat. Reaksi CO dapat menggantikan O2 dalam haemoglobin dengan reaksi :

02Hb + CO –> OHb + O2

Penurunan kesadaran sehingga terjadi banyak kecelakaan, fungsi sistem kontrol syaraf turun serta fungsi jantung dan paru-paru menurun bahkan dapat menyebabkan kematian. Waktu tinggal CO dalam atmosfer lebih kurang 4 bulan. CO dapat dioksidasi menjadi CO2 dalam atmosfer adalah HO dan HO2 radikal, atau oksigen dan ozon. Mikroorganisme tanah merupakan bahan yang dapat menghilangkan CO dari atmosfer.

Dari penelitian diketahui bahwa udara yang mengandung CO sebesar 120 ppm dapat dihilangkan selaIna 3 jam dengan cara mengontakkan dengan 2,8 kg tanah (Human, 1971), dengan demikian mikroorganisme dapat pula menghilangkan senyawa CO dari lingkungan, sejauh ini yang berperan aktif adalah jamur penicillium dan Aspergillus.

chem-is-try.org

Hacking: Antara Kreativitas dan Kriminalitas


Netsains.Com - Bagi orang awam, istilah hacking sendiri mungkin identik dengan pembobolan situs atau sistem, pencurian data di internet, maupun bentuk kejahatan-kejahatan dunia maya lainnya. Well, tampaknya persepsi tersebut tidak salah, namun sedikit agak berlebihan. Kenapa saya mengatakan demikian? Untuk meluruskan kembali makna hacking maupun hacker (orang yang melakukan hacking), ada baiknya kita melihat sejarah dan perkembangannya.

Kata hacking pertama kali muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer, khusunya komputer mainframe.

Kata hacker sendiri mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Memang pada awalnya istilah hacking dan hacker memiliki konotasi yang positf.

Pada tahun 1983-lah, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer yang bernama The 414s. Kelompok yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat ini dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kesalahpahaman terhadap definisi hacker pun semakin diperparah dengan adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan diri mereka sebagai hacker, padahal bukan. Mereka mengambil keuntungan atas tindakan mereka membobol situs atau sistem komputer. Belum lagi dengan munculnya film yang berjudul Hackers pada tahun 1995, yang menceritakan pertarungan antara anak muda jago komputer bawah tanah dengan sebuah perusahaan high-tech dalam menerobos sebuah sistem komputer. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana akhirnya anak-anak muda tersebut mampu menembus dan melumpuhkan keamanan sistem komputer perusahaan tersebut. Pada tahun yang sama keluar pula film berjudul The Net yang mengisahkan bagaimana perjuangan seorang pakar komputer wanita yang identitas dan informasi jati dirinya di dunia nyata telah diubah oleh seseorang. Dengan keluarnya dua film tersebut, maka eksistensi terminologi hacker pun semakin jauh dari yang pertama kali muncul di tahun 1960-an di MIT.

Definisi hacker sendiri sampai saat ini masih menuai pro dan kontra. Apalagi dengan kenyataan yang terjadi di atas. Masyarakat memahami hacker sebagai sesuatu yang negatif karena kesalahpahaman akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hacker-lah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah yang menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem.

Sejatinya hacker bukanlah perusak seperti yang dibayangkan banyak orang. Justru kita patut berterima kasih atas kehadiran mereka. Tanpa mereka, mungkin trend dotcommers tidak akan seramai saat ini. Berkat mereka lah internet yang saat ini kita rasakan terus berkembang dan terus diperbaiki dari segala kesalahan dan kekurangan sistem yang ada.

Berbagai kelemahan yang ada terus dipubikasikan dan diperbaiki secara sukarela. Bahkan satu hal yang membuat saya salut adalah rasa berbagi informasi dan pengetahuan antar anggota komunitas hacker yang justru tumbuh di dunia maya yang biasanya terkesan futuristik dan jauh dari rasa sosial.

Hacking is an art. Itulah slogan yang sering saya temukan di berbagai forum maupun komunitas hacker. Mungkin bagi saya hacking sendiri tidak hanya sekedar seni, melainkan juga sebuah kreativitas. Mengapa demikian? Well, satu hal penting yang saya dapat ketika mengikuti kelas Algortma dan Pemrograman adalah algoritma merupakan sebuah seni. Artinya perancangan algoritma dari sebuah aplikasi maupun sistem adalah unik, berbeda antara satu programmer dan programmer lainnya. Meskipun maksud dan fungsi dari dua buah aplikasi maupun sistem itu sama, dapat dipastikan bahwa penulisan kode programnya berbeda. Di sinilah cara pandang seorang hacker, di mana mereka melihat sebuah cara penulisan kode program sebagai sebuah seni.

Apa hubungannya seni dengan hacking? Untuk dapat memahami sebuah seni, kita harus memiliki jiwa seni. Itulah kalimat yang sering kita dengar ketika mengikuti pelajaran kesenian ketika SMA. Sama halnya dengan hacking. Hacker memandang sebuah sistem sebagai bentuk seni, dengan demikian ia dapat menemukan arti dari sistem tersebut. Dengan memahaminya, tentulah ia menemukan kelemahan-kelemahan dari sebuah sistem.

Tidak cukup sampai di situ. Proses pengeksplorasian kelemahan sebuah sistem juga menuntut kreativitas yang tinggi, karena tidak ada ilmu baku yang membahas tentang itu semua. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa penulisan kode program dari sebuah sistem adalah seni yang unik, dengan demikian diperlukan kreativitas yang tinggi bagi seorang hacker untuk dapat mengeksplorasi kelemahan sistem tersebut. Nah, untuk memperoleh kreativitas yang tinggi, maka mutlak diperlukan sebuah rasa keingintahuan (curiosity) yang tinggi pula.

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hacking bukan hanya sekedar ilmu, melainkan sebuah seni yang memerlukan kreativitas tinggi. Untuk menimbulkan daya kreativitas yang tinggi, maka diperlukan rasa keingintahuan yag tinggi pula. Bukan seorang hacker namanya jika ia hanya menunggu datangnya sebuah informasi, namun ia juga harus aktif mencari informasi, baik melalui forum maupun terjun langsung.

Namun timbul sebuah pro dan kontra baru. Kini tidak lagi memperdebatkan masalah definisi hacking itu sendiri, melainkan tentang sepak terjang hacker. Bagi seorang hacker segala informasi adalag free (bebas), namun pernyataan ini menuai kontra, karena jika semua informasi adalah free maka tidak ada lagi privasi. Selama ini hacker sejati memang tidak pernah merusak, mereka hanya sekedar mencoba masuk ke dalam sebuah sistem untuk mendeteksi kelemahan-kelamahan yang ada. Namun permasalahannya adalah bagaimana jika hacker tersebut masih newbie dan ia tidak mengetahui apakah yang ia lakukan itu merusak atau tidak. Maka jangan heran ketika ada seorang hacker yang ditangkap padahal ia hanya iseng ataupun coba-coba.

Terlepas dari itu semua, terdapat batas yang tipis antara kreativitas dan kriminalitas dalam dunia maya. Salah melangkah sedikit saja, maka konsekuensinya adalah hukum. Untuk itulah, perlu sekiranya seorang hacker juga memperhatikan etika-etika yang ada. Saat ini muncul istilah Certified Ethical Hacker, dimana seorang hacker dimungkinkan untuk memiliki sertifikasi bertaraf internasional dalam dunia hacking. Dengan sertifikasi ini secara legal seorang hacker dapat melakukan pekerjaanya dengan seizin dan sepengetahuan pemilik dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat keamanan pada suatu sistem. Meskipun demikian, kegiatan yang dilakukan tanpa sepengetahuan dan izin dari pemilik, walaupun memiliki tujuan yang baik justru mendapat ancaman hukuman yang sesuai jika sang pemilik sistem merasa tidak senang dengan perbuatan hacker.

Ref:

* http://id.wikipedia.org
* Onno W. Purbo, Belajar Menjadi Hacker
* Harri Ruslim CEH, Hack Attack